Tips Dana Pensiun dari nabung Saham

 In Saham

Belajar tips mengumpulkan dana pensiun dari SAHAM

Saat ini banyak anak-anak muda yang sudah mulai memikirkan untuk bisa pensiun di usia muda. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa pensiun dini saat ini menjadi salah satu topik yang sering dibicarakan, khususnya oleh generasi milenial.

Namun, untuk bisa pensiun dini tidaklah semudah itu, ada banyak hal yang perlu disiapkan dan dipertimbangkan sebelumnya. Salah satu hal utama adalah kondisi finansial.

Terdapat banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk dapat mengumpulkan dana pensiun Anda, salah satunya adalah dengan investasi saham. Selama anda bisa memanage dengan baik maka return yang anda dapat dari investasi saham akan sangat memungkinkan untuk anda kumpulkan menjadi dana pensiun.

Nah, berikut tips-tips investasi saham yang Anda bisa lakukan.

1. Terapkan ratio alokasi dana

Tips yang pertama adalah membagi uang Anda dengan rasio. Pada umumnya ratio yang digunakan adalah 50:30:20 dalam persentase. Bagaimana pembagiannya? Untuk kebutuhan sehari-hari, gunakan 50 persen. Lalu sisihkan 30 persen uang Anda untuk dana darurat cicilan, dan lain-lain. Nah, sisa 20 persen uang Anda saja yang dapat digunakan untuk investasi, baik investasi saham ataupun investasi lainnya. Dengan begini, Anda dapat bermain saham dengan relatif aman, bahkan jika Anda rugi.

Pembagian ratio ini bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing ya, jadi tidak mutlak harus ikut ratio yang disebut diatas.

Ingat, jangan sampai Anda mengambil uang dari biaya hidup sehari-hari ataupun dana darurat untuk berinvestasi. Bagaimanapun, kebutuhan sehari-hari serta dana darurat harus diprioritaskan terlebih dahulu sebelum melakukan investasi.

2. Pilihlah Saham Sesuai Jenisnya

Ketika mengumpulkan dana pensiun dini dengan berinvestasi saham, penting bagi Anda untuk menentukan jenis saham yang tepat. Dalam dunia investasi saham, ada tiga jenis saham yang cukup populer, yaitu saham blue chip, saham value investing, dan saham gorengan. Apa saja perbedaan serta keunggulan ketiga jenis saham tersebut?

  • Saham blue chip

Saham blue chip adalah istilah untuk saham yang dimiliki oleh perusahaan yang sudah matang, stabil, dan bermodal besar. Saham ini memiliki reputasi yang baik berkat kinerjanya yang dinilai baik dan dapat bertahan dalam krisis ekonomi. Oleh karena itu, saham ini berharga mahal dan seringkali adalah pemimpin pasar di industrinya masing-masing.

Keuntungan berinvestasi saham blue chip adalah sahamnya dapat ditabung dan lebih stabil bahkan cenderung naik dari waktu ke waktu. Produk emiten tersebut adalah produk yang dibutuhkan oleh masyarakat luas, sehingga ia dapat terus beroperasi dan menciptakan kondisi keuangan yang lebih stabil.

  • Saham value investing

Saham value investing merupakan saham yang harganya lebih murah dari saham blue chip, tapi dinilai saham yang berpotensi. Karena kinerjanya yang cukup baik, maka saham ini memiliki kemungkinan meningkat di masa depan. Maka ketika harga melonjak di masa mendatang, saham tersebut akan dijual.

Saham ini cocok ditabung untuk investasi jangka panjang. Namun, perlu diingat bahwa saham ini tidak sama stabilnya dengan saham blue chip, jadi ada kemungkinan harga akan turun. Tentu saja, Anda perlu memperhitungkan nilai intrinsik(harga wajar) saham pilihan Anda supaya tidak salah beli.

  • Saham gorengan

Saham gorengan merupakan jenis saham yang paling diminati oleh trader untuk mendapat keuntungan harian. Saham ini cenderung fluktuatif karena pergerakannya seringkali dikendalikan oleh pihak tertentu untuk kepentingan tertentu.

Saham ini kurang direkomendasikan untuk investasi jangka panjang. Jika Anda ingin membeli saham gorengan, Anda perlu berhati-hati memilih saham emiten mana yang Anda beli untuk meminimalisir potensi kerugian Anda kedepannya.

3. Membeli Saham Secara Bertahap

Ada asumsi bahwa membeli saham dalam jumlah banyak sekaligus akan memberikan keuntungan yang tinggi. Namun, asumsi ini kurang tepat. Jika Anda membeli saham sekaligus, maka risiko kerugian Anda menjadi besar ketika harga saham tersebut mengalami penurunan.

Anda disarankan untuk membeli saham secara bertahap dengan menyisihkan penghasilan per bulan Anda untuk investasi saham dengan mengikuti ratio yang sudah dibahas pada point 1 diatas.

Contoh :

jika anda sekaligus membeli saham dengan harga Rp 2.000 per lembar dengan total 100 lot. Kemudian seminggu kemudian harga saham mengalami penurunan menjadi Rp 1.900 per lembar, maka anda sudah mengalami kerugian sebesar Rp 1.000.000,-

Beda hal nya jika anda melakukan pembelian secara bertahap, misal hari ini beli 20 lot di harga Rp 2.000 dan 25 lot di harga Rp 1.900, sehingga ketika harga saham tersebut turun maka paling tidak harga rata-rata saham Anda masih dibawah Rp 2.000 sehingga masih bisa meminimalisir nilai kerugian karena turunnya harga saham.

4. Menabung Saham Secara Rutin

Ingatlah tujuan investasi saham Anda: untuk dana pensiun di hari tua. Jadi rajin-rajinlah menabung saham dengan menyisihkan sebagian penghasilan Anda secara rutin setiap bulan sampai masa pensiun.

Dengan rutin menabung saham, maka total saldo saham Anda akan bertambah setiap bulannya. Uang dari keuntungan dan dividen yang Anda dapatkan bisa diputar kembali untuk membeli saham lainnya. Semakin lama, akan semakin banyak dana pensiun Anda yang terkumpul.

5. Lakukan “Cut Loss” jika dibutuhkan

Cut loss bukanlah istilah asing dalam dunia investasi. Istilah ini mengacu pada situasi dimana Anda terpaksa menjual saham dengan harga yang lebih rendah dibanding dengan harga beli Anda demi menghindari kerugian lebih besar lagi ketika harga saham mengalami penurunan berkelanjutan.

Jangan khawatir, Anda dapat balik modal lagi setelah melakukan cut loss. Uang yang Anda dapat dari hasil cut loss dapat Anda belikan saham yang lebih murah. Jika harga saham tersebut mengalami kenaikan, Anda dapat menjualnya dan kerugian Anda akan tergantikan.

Sebaiknya Anda menentukan batas maksimum harga terendah sebagai batasan untuk melakukan Cut loss. Batasan maksimal harga terendah untuk cut loss saham dapat Anda sesuaikan dengan risiko kerugian yang Anda rela tanggung. Jika harga saham sudah mencapai batas tersebut, segera lakukan cut loss.

6. Pilih Sekuritas Yang Teregulasi

Tips yang terakhir adalah memilih sekuritas yang tepat sebagai lapak untuk investasi saham. Sebelum berinvestasi, pastikan bahwa perusahaan sekuritas pilihan Anda sudah terdaftar legalitasnya di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Selain itu, bacalah juga review dari pengguna lainnya untuk kualitas pelayanannya. Lakukanlah semua ini agar Anda bisa berinvestasi saham dengan aman.

 

 

 

 

Recommended Posts
Contact Us

Silakan tinggalkan pesan, dan kami akan menghubungi anda.

Not readable? Change text. captcha txt

Start typing and press Enter to search

Password Reset
Please enter your e-mail address. You will receive a new password via e-mail.